Metode pengeboran sangat memengaruhi kecepatan. Pengeboran putar mungkin cepat di tanah lunak, sementara palu DTH biasanya lebih cepat dan lebih efisien di formasi batuan keras.
Metode yang Anda gunakan merupakan penentu utama kecepatan pengeboran, terutama untuk peralatan pengeboran sumur sedalam 300 kaki.
· Rig pengeboran sumur putar: Metode ini menggunakan mata bor yang berputar untuk memotong tanah. Metode ini sering kali menggunakan cairan pengeboran untuk menghilangkan serpihan. Metode ini bekerja dengan baik dan cukup cepat pada formasi yang lebih lunak seperti tanah liat, dan pasir. Namun, kecepatannya jauh lebih lambat pada batuan keras.
· Pengeboran Palu Down-The-Hole (DTH): Metode ini menggunakan palu perkusi tepat di dasar lubang, dikombinasikan dengan rotasi. Metode ini menggunakan udara bertekanan untuk menggerakkan palu dan mengangkat potongan batuan. DTH jauh lebih cepat dan efektif pada batuan keras dibandingkan dengan pengeboran putar saja.
· Mud Rotary vs. Air Rotary/DTH: Mud rotary biasanya lebih lambat daripada air rotary atau DTH, tetapi lebih baik dalam menangani formasi yang tidak terkonsolidasi dan menstabilkan lubang bor. Air/DTH cepat di batuan yang padat tetapi kurang efektif di tanah gembur dan basah.
Di JS, kami merancang mesin bor sumur air yang mampu menggunakan berbagai metode atau kombinasi. Misalnya, rig sumur air kami sering kali dilengkapi kemampuan putar dan DTH untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah. Pemilihan metode sepenuhnya bergantung pada kondisi geologi yang diperkirakan dan memengaruhi seberapa cepat Anda mencapai kedalaman 300 kaki.
